Gusdi20 - Aku segera mengambil HP-ku dan menelpon Andi, temanku itu.
"Di.., OK deh gue jemput lu ya besok.. Mumpung cewek gue sedang nggak ada"
"Gitu donk.. Bebas ni ye.. Emangnya satpam lu kemana?"
"Ke Surabaya.. Ada saudaranya kawinan"
"Besok jangan kesiangan ya datangnya.. Jam 11-an deh"
"OK"
"Gitu donk.. Bebas ni ye.. Emangnya satpam lu kemana?"
"Ke Surabaya.. Ada saudaranya kawinan"
"Besok jangan kesiangan ya datangnya.. Jam 11-an deh"
"OK"
Setelah itu kunyalakan sebatang rokok, dan kuteruskan pekerjaanku.
Pagi  itu, aku berangkat ke Bogor. Dalam  perjalanan, aku mampir ke tempat  salah satu klienku di daerah Tebet,  untuk mengambil pembayaran proyek  yang telah kuselesaikan. Setelah  mengambil cek pembayaran, segera aku  menuju tol Jagorawi. Sialnya ban  mobilku sempat kempes, untungnya hal  itu terjadi sebelum aku masuk jalan  tol. Akibatnya, sekalipun aku telah  memacu mobilku, baru sekitar jam  12.30 aku sampai di rumah Andi.
"Sialan lu.. Gue udah tunggu-tunggu dari tadi, baru dateng". Andi berkata sedikit kesal ketika membuka pintu rumahnya.
"Sorry.. Gue perlu ke klien dulu.. Udah gitu tadi bannya kempes, mesti ganti ban dulu di tengah jalan"
"Anterin gue tambal ban dulu yuk.. Baru kita cabut" sambungku lagi.
"Bentar.. Gue ganti dulu ya". Andi pun kemudian ngeloyor pergi ke kamarnya.
"Sorry.. Gue perlu ke klien dulu.. Udah gitu tadi bannya kempes, mesti ganti ban dulu di tengah jalan"
"Anterin gue tambal ban dulu yuk.. Baru kita cabut" sambungku lagi.
"Bentar.. Gue ganti dulu ya". Andi pun kemudian ngeloyor pergi ke kamarnya.
Sambil menunggu, aku membaca koran di ruang tamu. Tak lama Siska, adik Andi, datang membawa minuman.
"Kok udah lama nggak mampir Mas?"
"Iya Sis, habis sibuk.. Mesti cari duit nih" jawabku.
"Mentang-mentang udah jadi pengusaha.. Sombong ya" godanya sambil tertawa kecil. Siska ini memang cukup akrab denganku. Anaknya memang ramah dan menyenangkan. Kami pun bersenda gurau sambil menunggu kakaknya yang sedang bersiap.
"Iya Sis, habis sibuk.. Mesti cari duit nih" jawabku.
"Mentang-mentang udah jadi pengusaha.. Sombong ya" godanya sambil tertawa kecil. Siska ini memang cukup akrab denganku. Anaknya memang ramah dan menyenangkan. Kami pun bersenda gurau sambil menunggu kakaknya yang sedang bersiap.
Setelah  Andi muncul, kami segera  berangkat menuju tukang tambal ban terdekat.  Setelah beres, aku membawa  mobilku menuju sebuah bank swasta untuk  mencairkan cek dari klienku.  Antrian lumayan panjang hari itu,  akibatnya cukup lama juga kami  menghabiskan waktu di sana.
Saat  keluar dari bank tersebut, jam  telah menunjukkan pukul 14.00 siang,  sehingga aku mengajak Andi mampir  ke sebuah restoran fast food untuk  makan siang. Di restoran itu, kami  bertemu dengan dua gadis ABG cantik  yang masih berseragam SMA. Yang  seorang berambut pendek, dengan wajah  yang manis. Tubuhnya tinggi  langsing, dengan kulit agak hitam, tetapi  bersih. Sedangkan yang satu  berwajah cantik, berkulit putih dan  berambut panjang. Tubuhnya tidak  terlalu tinggi, tetapi yang paling  menarik perhatian adalah tubuhnya  yang padat. Payudaranya tampak besar  menerawang di balik seragam  sekolahnya. Kami tersenyum pada mereka dan  mereka pun membalas dengan  genit.
"Wan.. Kita ajak mereka yuk.." kata Andi.
"Boleh aja kalau mereka mau" jawabku.
"Tapi lu yang traktir ya bos.., kan baru ngambil duit nih"
"Beres deh"
"Boleh aja kalau mereka mau" jawabku.
"Tapi lu yang traktir ya bos.., kan baru ngambil duit nih"
"Beres deh"
Andi pun kemudian  menghampiri mereka dan  mengajak berkenalan. Memang Andi ini pemberani  sekali dalam hal begini.  Dia memang terkenal playboy, punya banyak  cewek. Hal itu didukung  dengan perawakannya yang lumayan ganteng.
"Lisa.." kata gadis berambut pendek itu saat mengenalkan dirinya.
"Ini temannya siapa namanya" tanyaku sambil menatap gadis seksi temannya.
"Novi" kata gadis itu sambil mengulurkan tangannya. Langsung kusambut jabatan tangannya yang halus itu.
"Ini temannya siapa namanya" tanyaku sambil menatap gadis seksi temannya.
"Novi" kata gadis itu sambil mengulurkan tangannya. Langsung kusambut jabatan tangannya yang halus itu.
Aku  dan Andi lalu pindah ke meja mereka.  Kami berempat berbincang-bincang  sambil menikmati hidangan  masing-masing. Ketika diajak, mereka setuju  untuk jalan-jalan bersama ke  Puncak. Setelah selesai makan, waktu  berjalan menuju mobil, kulihat  payudara Novi tampak sedikit  bergoyang-goyang saat dia berjalan. Ingin  rasanya kulumat habis  payudara gadis belia itu.
*****
Setelah berjalan-jalan di Puncak menikmati pemandangan, kami pun cek in di sebuah motel di sana.
"Lu  kan yang traktir Wan.. Lu pilih yang  mana?" bisik Andi saat kami  sedang mengurus cek-in. Memang sebelumnya  aku yang janji akan traktir,  karena aku baru saja menerima pembayaran  dari salah satu proyekku.
"Novi" jawabku pendek.
"Hehe.. Lu nafsu liat bodynya ya?" bisik Andi lagi sambil tertawa kecil. Setelah itu, kamipun segera cek-in. Kugandeng tangan Novi, sedangkan Andi tampak merangkul bahu Lisa menuju kamar.
"Novi" jawabku pendek.
"Hehe.. Lu nafsu liat bodynya ya?" bisik Andi lagi sambil tertawa kecil. Setelah itu, kamipun segera cek-in. Kugandeng tangan Novi, sedangkan Andi tampak merangkul bahu Lisa menuju kamar.
Setelah  kukunci pintu kamar, tak sabar  langsung kudekap tubuh Novi. Langsung  kucium bibirnya dengan penuh  gairah. Tanganku dengan gemas meremas  gundukan payudaranya. Setelah puas  menciumi bibirnya, kuciumi lehernya,  dan kemudian segera kubuka kancing  baju seragamnya.
"Iih Mas.. Udah nggak sabar pengin nyusu ya?" godanya.
Tak  kuhiraukan perkataannya, langsung  kuangkat cup BH-nya yang tampak  kekecilan untuk menampung payudaranya  yang besar itu. Langsung kuhisap  dengan gemas daging kenyal milik Novi,  gadis SMA cantik ini.
"Ahh..  Ahh" erangnya ketika puting  payudaranya yang telah mengeras kujilati  dan kuhisap. Tangan Novi  mengangkat payudaranya, sambil tangannya yang  lain menekan kepalaku ke  dadanya.
"Enak Mas.. Ahh" erangnya lebih lanjut saat mulutku dengan ganas menikmati payudara yang sangat menggoda nafsu birahiku.
"Jilati putingnya Mas.." pintanya. Erangannya semakin menjadi dan tangannya menjambak rambutku ketika kuturuti permintaannya dengan senang hati.
"Enak Mas.. Ahh" erangnya lebih lanjut saat mulutku dengan ganas menikmati payudara yang sangat menggoda nafsu birahiku.
"Jilati putingnya Mas.." pintanya. Erangannya semakin menjadi dan tangannya menjambak rambutku ketika kuturuti permintaannya dengan senang hati.
Puas menikmati payudara  gadis belia ini,  kembali kuciumi wajahnya yang cantik. Lalu kutekan  bahunya, dan diapun  mengerti apa yang aku mau. Dengan berjongkok di  depanku, dibukanya  restleting celanaku. Tak sabar, kubantu dia membuka  seluruh pakaianku.
"Ih.. Mas,  gede banget.." desahnya lirih  ketika penisku mengacung tegak di depan  wajahnya yang cantik. Dielusnya  perlahan batang kemaluanku itu.
"Memang kamu belum pernah liat yang besar begini?"
"Belum Mas.. Punya cowok Novi nggak sebesar ini." jawabnya. Tampak matanya menatap gemas ke arah kemaluanku.
"Arghh.. Enak Nov.." erangku ketika Novi mulai mengulum kepala penisku.
"Memang kamu belum pernah liat yang besar begini?"
"Belum Mas.. Punya cowok Novi nggak sebesar ini." jawabnya. Tampak matanya menatap gemas ke arah kemaluanku.
"Arghh.. Enak Nov.." erangku ketika Novi mulai mengulum kepala penisku.
Dijilatinya  lubang kencingku, dan  kemudian dikulumnya penisku dengan bernafsu.  Sementara itu tangannya  yang halus mengocok batang penisku. Sesekali  diremasnya perlahan buah  zakarku. Rasa nikmat yang tiada tara  menghinggapi tubuhku, ketika gadis  cantik ini memompa penisku dengan  mulutnya. Kulihat kepalanya maju  mundur menghisapi batang kejantananku.  Kuusap-usap rambutnya dengan  gemas. Karena capai berdiri, akupun  pindah duduk di kursi. Novi kemudian  berjongkok di depanku.
"Novi isap lagi ya Mas.. Novi belum puas.." katanya lirih.
Kembali  mulut gadis belia ini menghisapi  penisku. Sambil mengelus-elus  rambutnya, kuperhatikan kemaluanku  menyesaki mulutnya yang mungil.  Ruangan segera dipenuhi oleh eranganku,  juga gumaman nikmat Novi saat  menghisapi kejantananku. Saat kepalanya  maju mundur, payudaranya pun  bergoyang-goyang menggoda. Kuremas dengan  gemas bongkahan daging kenyal  itu.
"Nov.., jepit pakai susumu Nov.." pintaku.
Novi  langsung meletakkan penisku di  belahan payudaranya, dan kemudian  kupompa penisku. Sementara itu tangan  Novi menjepitkan payudaranya yang  besar, sehingga gesekan daging  payudaranya memberikan rasa nikmat luar  biasa pada penisku.
"Yes..  Yes.." akupun tak kuasa menahan  rasa nikmatku. Setelah beberapa lama,  kusodorkan kembali penisku ke  mulutnya, yang disambutnya dengan penuh  nafsu.
Setelah puas menikmati  mulut dan  payudara gadis SMA ini, kuminta dia untuk bangkit berdiri.  Kuciumi lagi  bibirnya dan kuremas-remas rambutnya dengan gemas.  Tanganku melepas  restleting rok seragam abu-abunya, kemudian  kuusap-usap vaginanya yang  mulai mengeluarkan cairan membasahi celana  dalamnya. Kusibak sedikit  celana dalam itu dan kuusap-usap bibir vagina  dan klitorisnya. Tubuh  Novi menggelinjang di dalam dekapanku.  Erangannya semakin menjadi.
Aku  sudah ingin menyetubuhi gadis muda  ini. Kubalikkan badannya dan kuminta  dia menungging bertumpu di meja  rias. Kubuka celana dalamnya sehingga  dia hanya tinggal mengenakan baju  seragamnya yang kancingnya telah  terbuka.
"Ahh.." jeritnya panjang ketika penisku mulai menerobos vaginanya yang sempit.
"Gila.. Memekmu enak banget Nov.." kataku ketika merasakan jepitan dinding vagina Novi.
"Gila.. Memekmu enak banget Nov.." kataku ketika merasakan jepitan dinding vagina Novi.
Langsung  kupompa penisku di dalam vagina  gadis cantik itu. Sementara itu,  tanganku memegang pinggulnya,  terkadang meremas pantatnya yang  membulat. Novi pun menjerit-jerit  nikmat saat tubuh belianya kusetubuhi  dengan gaya doggy-style. Kulihat  di kaca meja rias, wajah Novi tampak  begitu merangsang. Wajah cantik  gadis belia yang sedang menikmati  persetubuhan. Payudaranya pun tampak  bergoyang-goyang menggemaskan di  balik baju seragamnya yang terbuka.
Bosan  dengan posisi ini, aku kembali  duduk di kursi. Novi lalu duduk  membelakangiku dan mengarahkan penisku  ke dalam vaginanya. Kusibakkan  rambutnya yang panjang indah itu dan  kuciumi lehernya yang putih mulus.  Sementara itu tubuh Novi bergerak  naik turun menikmati kejantananku.  Tanganku tak ketinggalan sibuk  meremas payudaranya.
"Ahh..  Ahh.. Ahh.." erang Novi seirama  dengan goyangan badannya di atas  tubuhku. Terkadang erangan itu terhenti  saat kusodorkan jemariku untuk  dihisapnya.
Beberapa saat  kemudian, kuhentikan  goyangan badannya dan kucondongkan tubuhnya agak  ke belakang, sehingga  aku dapat menghisapi payudaranya. Memang enak  sekali menikmati payudara  kenyal gadis cantik ini. Dengan gemas kulahap  bukit kembarnya dan  sesekali kujilati puting payudara yang berwarna  merah muda. Erangan Novi  semakin keras terdengar, membuat aku menjadi  semakin bergairah. Setelah  selesai aku menikmati payudara ranumnya,  kembali tubuh belia Novi  mencari pelepasan gairah mudanya dengan  memompa penisku naik turun  dengan liar. Tak kusangka seorang gadis SMA  dapat begini binal dalam  bermain seks.
Cukup  lama aku menikmati persetubuhan  dengan gadis cantik ini di atas kursi.  Lalu kuminta dia berdiri, dan  kembali kami berciuman. Kubuka baju  seragam sekolah berikut BH-nya  sehingga sekarang kami berdua telah  telanjang bulat. Kembali dengan  gemas kuremas dan kuhisap payudara  gadis 17 tahunan itu. Aku ingin  segera menuntaskan permainan ini. Lalu  kutuntun dia untuk merebahkan  diri di atas ranjang. Aku pun kemudian  mengarahkan penisku kembali ke  dalam vaginanya.
"Ahh.." erang Novi kembali ketika penisku kembali menyesaki liang kewanitaannya.
Langsung  kupompa dengan ganas tubuh anak  sekolah ini. Erangan nikmat kami  berdua memenuhi ruangan itu, ditambah  dengan bunyi derit ranjang  menambah panas suasana. Kulihat Novi yang  cantik menggelengkan  kepalanya ke kanan dan ke kiri menahan nikmat.  Tangannya meremas-remas  sprei ranjang.
"Mas.. Novi hampir sampai Mas.. Terus.. Ahh.. Ahh" jeritnya sambil tubuhnya mengejang dalam dekapanku.
Tampak  dia telah mencapai orgasmenya.  Kuhentikan pompaanku, dan tubuhnya pun  kemudian lunglai di atas ranjang.  Kuperhatikan butir keringat mengalir  di wajahnya nan ayu. Payudaranya  naik turun seirama dengan helaan  nafasnya. Payudara belia yang indah,  besar, kenyal, dan padat. Mulutku  pun dengan gemas kembali menikmati  payudara itu dengan bernafsu.
Setelah  itu, kucabut penisku dan kembali  kujepitkan di payudaranya. Kali ini  aku yang menjepitkan daging  payudaranya pada penisku. Novi masih tampak  terkulai lemas. Lalu kupompa  kembali penisku dalam belahan payudara  gadis ini. Jepitan daging kenyal  itu membuatku tak dapat bertahan  begitu lama. Tak lama aku pun  menyemburkan spermaku di atas payudara  gadis SMA yang seksi ini.
*****
Kami  akhirnya menginap di motel  tersebut. Selama di sana, aku sangat puas  menikmati tubuh sintal Novi.  Berulang kali aku menyetubuhinya, baik di  atas ranjang, di meja rias, di  kursi, ataupun di kamar mandi sambil  berendam di bathtub. Sebenarnya  ingin aku menginap lebih lama lagi,  tetapi hari Senin itu aku harus  menemui klienku di pagi hari, sementara  ada bahan yang masih perlu  dipersiapkan.
Hari  Minggu malam, kami pun kembali ke  Bogor. Kali ini ganti Andi yang  menyetir mobilku. Lisa duduk di kursi  penumpang di depan, sedangkan  Novi dan aku duduk di belakang. Dalam  perjalanan, melihat Novi yang  cantik duduk di sebelahku, dengan rok mini  yang memamerkan paha  mulusnya, membuatku kembali bergairah. Akupun  mulai menciuminya sambil  tanganku mengusap-usap pahanya. Kusibakkan  celana dalamnya, dan  kumainkan vaginanya dengan jemariku.
"Ehmm.." erangnya saat klitorisnya kuusap-usap dengan gemas.
Erangannya  terhenti karena mulutnya  langsung kucium dengan penuh gairah. Tanganku  lalu membuka baju seragam  sekolahnya. Kuturunkan cup BH-nya sehingga  payudaranya yang besar itu  segera mencuat keluar menantang.
"Suka banget sih Mas.. Nyusuin Novi" ucapnya lirih.
"Iya habis susu kamu bagus banget" bisikku.
"Iya habis susu kamu bagus banget" bisikku.
Desah  Novi kembali terdengar ketika  lidahku mulai menari di atas puting  payudaranya yang sudah menonjol  keras. Kuhisap dengan gemas gunung  kembar gadis cantik ini hingga  membuat tubuhnya menggelinjang nikmat.
"Gantian dong Nov" bisikku ketika aku sudah puas menikmati payudaranya yang ranum.
Kami  pun kembali berciuman sementara  tangan Novi yang halus mulai membukai  resleting celanaku. Diturunkannya  celana dalamku, sehingga penisku yang  telah membengkak mencuat keluar  dengan gagahnya. Novi pun kemudian  mendekatkan wajah ayunya pada  kemaluanku itu, dan rasa nikmat menjalar  di tubuhku ketika mulutnya  mulai mengulum penisku. Sambil menghisapi  penisku, Novi mengocok  perlahan batangnya, membuatku tak tahan untuk  menahan erangan nikmatku.
"Ihh..  Gede banget.. Lisa juga pengen  dong..". Tiba-tiba aku dikagetkan oleh  suara Lisa yang ternyata entah  sejak kapan memperhatikan aktifitas kami  di belakang.
"Pindah aja ke sini" kataku sambil mengelus-elus rambut Novi yang masih menghisapi penisku.
"Pindah aja ke sini" kataku sambil mengelus-elus rambut Novi yang masih menghisapi penisku.
Lisa  pun kemudian melangkah pindah ke  bangku belakang. Langsung kuciumi  wajahnya, yang walaupun tidak secantik  Novi tetapi cukup manis. Lidahku  dan lidahnya sudah saling bertaut,  sementara Novi masih sibuk  menikmati penisku.
"Di.. Bentar ya nanti gantian.." kataku pada Andi yang melotot melihat dari kaca spion.
"Oke deh bos.." jawabnya sambil terus melotot melihat pemandangan di bangku belakang mobilku. Setelah puas berciuman, kucabut penisku dari mulut Novi.
"Ayo Lis.. Katanya kamu suka" kataku sambil sedikit menekan kepala Lisa agar mendekat ke kemaluanku.
"Iya.. Abis gede banget.." katanya sambil dengan imutnya menyibakkan rambut yang menutupi telinganya.
"Ahh.. Yes.." desahku saat Lisa memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Dihisapinya batang kemaluanku seperti anak kecil sedang memakan permen lolipop. Rasa nikmat yang tak terhingga menjalari seluruh syarafku.
"Oke deh bos.." jawabnya sambil terus melotot melihat pemandangan di bangku belakang mobilku. Setelah puas berciuman, kucabut penisku dari mulut Novi.
"Ayo Lis.. Katanya kamu suka" kataku sambil sedikit menekan kepala Lisa agar mendekat ke kemaluanku.
"Iya.. Abis gede banget.." katanya sambil dengan imutnya menyibakkan rambut yang menutupi telinganya.
"Ahh.. Yes.." desahku saat Lisa memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Dihisapinya batang kemaluanku seperti anak kecil sedang memakan permen lolipop. Rasa nikmat yang tak terhingga menjalari seluruh syarafku.
Cukup  lama juga Lisa menikmati penisku.  Sementara itu Novi kembali  menyodorkan payudara mudanya untuk kunikmati.  Setelah beberapa lama  kuhisapi payudaranya, Novi kemudian mendekatkan  wajahnya ke arah  kemaluanku dan menciumi buah zakarku, sementara Lisa  masih sibuk  mengulum batang kemaluanku.
"Nih  gantian Nov.." katanya sambil  menyorongkan penisku ke mulut Novi yang  berada di dekatnya. Novi pun  dengan sigap kembali mempermainkan  kemaluanku dengan mulutnya. Sementara  itu, kali ini gantian Lisa yang  menjilati dan menciumi buah zakarku.
Saat  itu aku merasa seperti sedang  berada di surga. Dua orang gadis SMA  yang cantik sedang menghisapi dan  menjilati penisku secara bergantian.  Kuelus-elus kepala gadis-gadis ABG  yang sedang menikmati kelelakianku  itu. Nikmat yang kurasakan membuatku  merasa tak akan tahan terlalu lama  lagi. Tetapi sebelumnya aku ingin  menyetubuhi Lisa. Ingin kurasakan  nikmat jepitan vagina gadis hitam  manis ini.
Kuminta  dia untuk duduk di pangkuan  sambil membelakangiku. Kusibakkan celana  dalamnya, sambil kuarahkan  penisku dalam liang nikmatnya. Sengaja tak  kuminta dia untuk membuka  pakaiannya, karena aku tak mau menarik  perhatian kendaraan yang melintas  di luar sana.
"Ah.." desah Lisa ketika penisku mulai menyesaki vaginanya yang tak kalah sempit dengan kepunyaan Novi.
Lisa  kemudian menaik-turunkan tubuhnya  di atas pangkuanku. Novi pun tak  tinggal diam, diciuminya aku ketika  temannya sedang memompa penisku  dalam jepitan dinding kewanitaannya.  Goyangan tubuh Lisa membuatku  merasa akan segera menumpahkan spermaku  dalam vaginanya. Aku berusaha  sekuat tenaga agar tidak ejakulasi  terlebih dahulu sebelum dia orgasme.  Sambil menciumi Novi, tanganku  memainkan klitoris Lisa.
"Ah..  Terus Mas.. Lisa mau sampai.."  desahnya. Semakin cepat kuusap-usap  klitorisnya, sedangkan tubuh Lisa  pun semakin cepat memompa penisku.
"Ahh.." erangnya nikmat saat mengalami orgasmenya.
"Ahh.." erangnya nikmat saat mengalami orgasmenya.
Tubuhnya  tampak mengejang dan kemudian  terkulai lemas di atas pangkuanku. Aku  pun mengerang tertahan saat aku  menyemburkan ejakulasiku dalam vagina  gadis manis ini. Setelah  beristirahat sejenak, kami segera membersihkan  diri dengan tisu yang  tersedia.
"Mau gantian Di? " tanyaku pada Andi yang tampak sudah tidak tenang membawa mobilku.
"So pasti dong" jawab Andi sambil menepikan mobil di tempat yang sepi.
"So pasti dong" jawab Andi sambil menepikan mobil di tempat yang sepi.
Kami  pun berganti tempat. Aku yang  membawa mobil, sedangkan Andi pindah  duduk di jok belakang. Rencananya  dia juga akan main threesome, tetapi  Novi juga ikut beranjak ke bangku  depan.
"Aku cape ah Mas.." katanya.
Andi  tampak kecewa, tetapi apa boleh  buat. Kami pun segera melanjutkan  perjalanan kami. Kudengar suara  lenguhan Andi di jok belakang. Lewat  kaca spion kulihat Lisa sedang  mengulum penisnya. Karena sudah puas,  aku tak begitu mempedulikannya  lagi.
Sesampainya di Bogor, kedua gadis itu kami turunkan di tempat semula, sambil kuberi uang beberapa ratus ribu serta uang taksi.
"Kalau  ke Bogor hubungi Novi lagi ya  Mas.." kata Novi manis saat kami akan  berpisah. Kulihat beberapa orang  memperhatikan mereka. Mungkin mereka  curiga kok ada dua gadis berseragam  SMA di hari Minggu, malam lagi he..  He..
"Wan.. Gue doain lu dapat banyak proyek deh.. Biar lu traktir gue kayak tadi lagi.." kata Andi ketika aku turunkan di depan rumahnya.
"Sip deh.." jawabku sambil pamit pulang.
"Wan.. Gue doain lu dapat banyak proyek deh.. Biar lu traktir gue kayak tadi lagi.." kata Andi ketika aku turunkan di depan rumahnya.
"Sip deh.." jawabku sambil pamit pulang.
Kukebut  mobilku menyusuri jalan tol  Jagorawi menuju Jakarta. Aku tersenyum  puas. Yang dulu selalu menjadi  obsesiku, kini bisa menjadi kenyataan.  Ternyata hidup itu indah.
Zona Informasi Online 22 Jan, 2012
Sparks 22 Jan, 2012
-
Source: http://unik-asik-aneh.blogspot.com/2012/01/cerita-dewasa-bercinta-sama-cewek-sma.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
![[imagetag]](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi66oa_BMveFYi4vGBrdivxI9w8rjvyEd135voEjbSXIdpUrjbGhYSdWskUMxg2i9yceX5ltPFiXcDGAbBqCW8tpzomry1RNrSHpDzB8P6LeIJ9rR5t3nImRTlcjPF4C9GFaTaDZIfsmmEj/s200/cewek4.jpg)
 
No comments:
Post a Comment
Terima Kasih telah mampir di BLog ane
bila Berkenan, Komen yah tapi jgn spam ^^
Bila anda Mengopi artikel-artikel yang ada pada blog ini
Mohon disertekan Sumbernya agar Blog indonesia maju dan bebas dari Plagitisme ^^