Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!
Senin, 9 Januari 2012 | 19:57 WIB
KUPANG, KOMPAS.com- Polisi akhirnya mengungkap pelaku pembunuhan terhadap anggota tim buru sergap Kepolisian Resor Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Bripka Obaja Nakmofa pada 1 Desember 2011 lalu. Pelakunya ternyata sesama rekan di tim buru sergap Polresta Kupang, Brigadir Robinson Dapawole.
Dengan demikian, Iwan Bili, warga sipil yang sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka, kini dikembalikan statusnya sebagai saksi. Ia tidak terbukti melakukan pembunuhan. Akan tetapi, keterangannya sebagai saksi masih dibutuhkan untuk memperkuat dugaan keterlibatan Brigpol Robinson Dapawole.
Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur, Brigjen (Pol) Ricky Sitohang kepada pers di Kupang, Senin (9/1/2012), mengatakan, Robinson selama ini telah berbohong dan merekayasa cerita, sehingga polisi menetapkan Iwan Bili sebagai tersangka.
Dalam pengangakuan Robinson selama ini, pembunuhan terhadap Obaja dilakukan dilakukan pencuri yang juga tukang ojek bernama Iwan Bili dengan melibatkan Fritz Boimau, PNS di Kota Kupang.
Diduga karena takut diancam Robinson, Iwan dan Fritz Boimau membenarkan saja cerita rekayasa Robinson itu. "Fritz Boimau tetap sebagai saksi karena ia saksi kunci, dan mengetahui cukup mendetail kasus itu," kata Sitohang.
Dikatakan Sitohang, kasus pembunuhan yang terjadi para hari Kamis 1 Desember 2011, pukul 02.00 dinihari itu berawal dari upaya pengejaran pencuri kendaraan bermotor. Malam itu, Robinson Dapawole dan Bripka Obaja Nakmofa berboncengan dengan sepeda motor untuk mencari pencuri.
Di jalan, mereka bertemu Iwan Bili dan Fritz Boimau. Robinson berboncengan dengan Fritz, sementara Iwan Bili berboncengan dengan Obaja Nakmofa.
Tiba-tiba sepeda motor yang dikendarai Robinson tergelincir dan terjatuh. Saat jatuh, Boimau bangkit, menunggu sekitar 20 meter dari lokasi kejadian. Kemudian Robinson berteriak, "Pencuri". Saat itu, Boimau pun lari meninggalkan Robinson.
Lalu datanglah Obaja menghampiri Robinson. Dia agak marah dan memukul pundak Robinson. "Mengapa kamu melepas dia?" kata Obaja. Saat itulah Robinson berbalik dan menikam Obaja di bagian tulang belikat.
Tindakan Robinson itu disaksikan Iwan Bili yang tengah berdiri di tepi jalan. Namun ia kemudian melarikan diri saat menyaksikan korban berteriak minta tolong.
Tak lama kemudian datanglah seseorang bernama Jeger, yang baru dua pekan tinggal di Kupang. Obaja meminta Jeger mengantarkannya ke rumah sakit, tetapi ia menjawab, tidak tahu rumah sakit.
Obaja akhirnya tewas setelah berusaha mengambil dan melempar batu ke arah Robinson. "Korban mengalami bocor bilik jantung utama, dan robek di sisi paru-paru. Luka panjang 6 cm dan lebar 4 cm," kata Sitohang.
Beberapa saat kemudian, lanjut Sitohang, Robinson bertemu tukang ojek dan meminta diantar menuju lokasi kejadian. Di tempat itu, ia pun berteriak lagi, "Pencuri." Warga sekitar yang mengenali wajah Robinson yang melakukan penikaman sebelumnya, mengejar pelaku.
Kepala Bidang Humas Polda NTT Komisaris Polisi Antonia Pah mengatakan, beberapa barang bukti mengarah pada Robinson. Antara lain baju dinas tersangka, yang tersiram darah malam itu. Baju itu telah dikirim ke Jakarta untuk tes molekul darah. Hasil tes dicocokan dengan baju darah DNA korban.
Dikatakan Sitohang, Iwan Bili akhirnya mau bercerita tentang peristiwa sebenarnya setelah pihaknya menjamin kemanan diri dan keluarganya. "Siapa pun pelakunya tetap diproses," kata Sitohang.
Sejauh ini, Sitohang belum memberikan keterangan rinci mengenai motif penikaman. "Masih didalami," katanya.
http://regional.kompas.com/read/2012...i.Bunuh.Polisi
buset gak disangka polisi membunuh sesama polisi
KUPANG, KOMPAS.com- Polisi akhirnya mengungkap pelaku pembunuhan terhadap anggota tim buru sergap Kepolisian Resor Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Bripka Obaja Nakmofa pada 1 Desember 2011 lalu. Pelakunya ternyata sesama rekan di tim buru sergap Polresta Kupang, Brigadir Robinson Dapawole.
Dengan demikian, Iwan Bili, warga sipil yang sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka, kini dikembalikan statusnya sebagai saksi. Ia tidak terbukti melakukan pembunuhan. Akan tetapi, keterangannya sebagai saksi masih dibutuhkan untuk memperkuat dugaan keterlibatan Brigpol Robinson Dapawole.
Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur, Brigjen (Pol) Ricky Sitohang kepada pers di Kupang, Senin (9/1/2012), mengatakan, Robinson selama ini telah berbohong dan merekayasa cerita, sehingga polisi menetapkan Iwan Bili sebagai tersangka.
Dalam pengangakuan Robinson selama ini, pembunuhan terhadap Obaja dilakukan dilakukan pencuri yang juga tukang ojek bernama Iwan Bili dengan melibatkan Fritz Boimau, PNS di Kota Kupang.
Diduga karena takut diancam Robinson, Iwan dan Fritz Boimau membenarkan saja cerita rekayasa Robinson itu. "Fritz Boimau tetap sebagai saksi karena ia saksi kunci, dan mengetahui cukup mendetail kasus itu," kata Sitohang.
Dikatakan Sitohang, kasus pembunuhan yang terjadi para hari Kamis 1 Desember 2011, pukul 02.00 dinihari itu berawal dari upaya pengejaran pencuri kendaraan bermotor. Malam itu, Robinson Dapawole dan Bripka Obaja Nakmofa berboncengan dengan sepeda motor untuk mencari pencuri.
Di jalan, mereka bertemu Iwan Bili dan Fritz Boimau. Robinson berboncengan dengan Fritz, sementara Iwan Bili berboncengan dengan Obaja Nakmofa.
Tiba-tiba sepeda motor yang dikendarai Robinson tergelincir dan terjatuh. Saat jatuh, Boimau bangkit, menunggu sekitar 20 meter dari lokasi kejadian. Kemudian Robinson berteriak, "Pencuri". Saat itu, Boimau pun lari meninggalkan Robinson.
Lalu datanglah Obaja menghampiri Robinson. Dia agak marah dan memukul pundak Robinson. "Mengapa kamu melepas dia?" kata Obaja. Saat itulah Robinson berbalik dan menikam Obaja di bagian tulang belikat.
Tindakan Robinson itu disaksikan Iwan Bili yang tengah berdiri di tepi jalan. Namun ia kemudian melarikan diri saat menyaksikan korban berteriak minta tolong.
Tak lama kemudian datanglah seseorang bernama Jeger, yang baru dua pekan tinggal di Kupang. Obaja meminta Jeger mengantarkannya ke rumah sakit, tetapi ia menjawab, tidak tahu rumah sakit.
Obaja akhirnya tewas setelah berusaha mengambil dan melempar batu ke arah Robinson. "Korban mengalami bocor bilik jantung utama, dan robek di sisi paru-paru. Luka panjang 6 cm dan lebar 4 cm," kata Sitohang.
Beberapa saat kemudian, lanjut Sitohang, Robinson bertemu tukang ojek dan meminta diantar menuju lokasi kejadian. Di tempat itu, ia pun berteriak lagi, "Pencuri." Warga sekitar yang mengenali wajah Robinson yang melakukan penikaman sebelumnya, mengejar pelaku.
Kepala Bidang Humas Polda NTT Komisaris Polisi Antonia Pah mengatakan, beberapa barang bukti mengarah pada Robinson. Antara lain baju dinas tersangka, yang tersiram darah malam itu. Baju itu telah dikirim ke Jakarta untuk tes molekul darah. Hasil tes dicocokan dengan baju darah DNA korban.
Dikatakan Sitohang, Iwan Bili akhirnya mau bercerita tentang peristiwa sebenarnya setelah pihaknya menjamin kemanan diri dan keluarganya. "Siapa pun pelakunya tetap diproses," kata Sitohang.
Sejauh ini, Sitohang belum memberikan keterangan rinci mengenai motif penikaman. "Masih didalami," katanya.
http://regional.kompas.com/read/2012...i.Bunuh.Polisi
buset gak disangka polisi membunuh sesama polisi
fadhlierlanda 09 Jan, 2012
Mr. X 09 Jan, 2012
-
Source: http://ideguenews.blogspot.com/2012/01/polisi-bunuh-polisi.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
No comments:
Post a Comment
Terima Kasih telah mampir di BLog ane
bila Berkenan, Komen yah tapi jgn spam ^^
Bila anda Mengopi artikel-artikel yang ada pada blog ini
Mohon disertekan Sumbernya agar Blog indonesia maju dan bebas dari Plagitisme ^^