3 ABG Sukabumi Dipaksa Jual Keperawanan Rp 5 Juta
Lima remaja perempuan yang masih dibawah umur, menjadi korban perdagangan manusia yang terjadi di wilayah Sukabumi. Bahkan tiga diantaranya dipaksa untuk menjual keperawanannya.
W (18), D (16), C (15) dan I (16), merupakan empat remaja perempuan yang menjadi korban perdagangan manusia, dan berasal dari tempat yang sama, yakni Kampung Cimahi, Desa Cibolang Kaler, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi. Sedang satu warga berasal dari Kelurahan Benteng Kecamatan Warudoyong Kota Sukabumi yakni M (16).
Kelima remaja ini pada awalnya ditawari pekerjaan sebagai babysitter (pengasuh bayi) dan pembantu rumah tangga (PRT) dengan gaji Rp3 juta per bulannya di Kalimantan. Nampaknya mereka tergiur dengan tawaran tersebut.
Namun pada kenyataannya mereka diberangkatkan dalam dua rombongan berbeda ke Kota Porong Provinsi Papua Barat pada pertengahan November 2011 lalu. Mereka berangkat dengan menumpang kapal laut selama sepekan.
''Kami bekerja di cafe dan selalu berpindah dari satu cafe ke cafe lain,'' ungkap seorang korban, W (18) kepada INILAH.COM di Mapolres Sukabumi Kota, Kamis (5/1) kemarin.
Menurutnya, ia dan teman-temannya hanya mendapatkan uang tips dari para tamu yang nilainya tidak pasti. ''Paling besar seratus ribu. Itupun bila ada tamu,'' ujar W yang mengaku kesal dengan pekerjaan yang dialaminya tersebut.
Tragisnya, tiga di antara mereka dipaksa untuk menjual keperawanannya kepada pria hidung belang. Mereka masing-masing dijanjikan akan diberi upah sebesar Rp30 juta dan handphone. Namun kenyataannya janji tersebut tidak ditepati semuanya.
''Saya hanya menerima uang lima juta dan HP BlackBerry saja. Saya sedih selama di sana, dan senang akhirnya bisa pulang,'' aku salah seorang korban kepada para wartawan.
Ketua Srikandi-Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Sukabumi, Aita Ibhoy Barkawati menjelaskan pihaknya mengetahui terjadi dugaan perdagangan manusia setelah mendapatkan pengaduan dari para orangtuanya. Sejak itulah pihaknya mendapat kuasa untuk mendampingi keluarga dan para korban.
''Kelima anak-anak ini meninggalkan rumah orangtuanya sekitar pertengahan bulan November. Sejak itulah kami berusaha mencari tahu keberadaan mereka dan melaporkan ke Polsek Cisaat," jelas Aitha yang lebih akrab disapa Ibhoy
W (18), D (16), C (15) dan I (16), merupakan empat remaja perempuan yang menjadi korban perdagangan manusia, dan berasal dari tempat yang sama, yakni Kampung Cimahi, Desa Cibolang Kaler, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi. Sedang satu warga berasal dari Kelurahan Benteng Kecamatan Warudoyong Kota Sukabumi yakni M (16).
Kelima remaja ini pada awalnya ditawari pekerjaan sebagai babysitter (pengasuh bayi) dan pembantu rumah tangga (PRT) dengan gaji Rp3 juta per bulannya di Kalimantan. Nampaknya mereka tergiur dengan tawaran tersebut.
Namun pada kenyataannya mereka diberangkatkan dalam dua rombongan berbeda ke Kota Porong Provinsi Papua Barat pada pertengahan November 2011 lalu. Mereka berangkat dengan menumpang kapal laut selama sepekan.
''Kami bekerja di cafe dan selalu berpindah dari satu cafe ke cafe lain,'' ungkap seorang korban, W (18) kepada INILAH.COM di Mapolres Sukabumi Kota, Kamis (5/1) kemarin.
Menurutnya, ia dan teman-temannya hanya mendapatkan uang tips dari para tamu yang nilainya tidak pasti. ''Paling besar seratus ribu. Itupun bila ada tamu,'' ujar W yang mengaku kesal dengan pekerjaan yang dialaminya tersebut.
Tragisnya, tiga di antara mereka dipaksa untuk menjual keperawanannya kepada pria hidung belang. Mereka masing-masing dijanjikan akan diberi upah sebesar Rp30 juta dan handphone. Namun kenyataannya janji tersebut tidak ditepati semuanya.
''Saya hanya menerima uang lima juta dan HP BlackBerry saja. Saya sedih selama di sana, dan senang akhirnya bisa pulang,'' aku salah seorang korban kepada para wartawan.
Ketua Srikandi-Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Sukabumi, Aita Ibhoy Barkawati menjelaskan pihaknya mengetahui terjadi dugaan perdagangan manusia setelah mendapatkan pengaduan dari para orangtuanya. Sejak itulah pihaknya mendapat kuasa untuk mendampingi keluarga dan para korban.
''Kelima anak-anak ini meninggalkan rumah orangtuanya sekitar pertengahan bulan November. Sejak itulah kami berusaha mencari tahu keberadaan mereka dan melaporkan ke Polsek Cisaat," jelas Aitha yang lebih akrab disapa Ibhoy
Quote:
|
spongesbob 06 Jan, 2012
Admin 06 Jan, 2012
-
Source: http://situs-berita-terbaru.blogspot.com/2012/01/3-abg-sukabumi-dipaksa-jual-keperawanan.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
No comments:
Post a Comment
Terima Kasih telah mampir di BLog ane
bila Berkenan, Komen yah tapi jgn spam ^^
Bila anda Mengopi artikel-artikel yang ada pada blog ini
Mohon disertekan Sumbernya agar Blog indonesia maju dan bebas dari Plagitisme ^^